KALIMAT
- PENGERTIAN KALIMAT :
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan
atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat
diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik(.), tanda tanya (?) dan
tanda seru (!).
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Apabila tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Apabila tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.
- KESIMPULAN :
Kumpulan kata kata yang tersusun dan lengkap dengan diawali
huruf capital dan diakhiri oleh titik
- UNSUR UNSUR KALIMAT :
- Subjek : merupakan jawaban atas pertanyaan apa dan siapa
kepada predikat. Contoh : Aiba memelihara kucing. Maka pertanyaan “Siapa
memelihara?” Adalah Aiba.
- Predikat
o Menimbulkan pertanyaan apa dan siapa
o Dapat berupa kata “adalah” atau “ialah”
o Dapat disertai kata aspek (seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan) pada kalimat verba atau adjectiva dan modalitas (seperti ingin, hendak, dan mau) untuk menyatakan keinginan pelaku.
- Objek : Untuk predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
- Pelengkap : Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
- Keterangan : Unsur kalimat yang dapat diubah-ubah posisinya. Jika dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.
- Predikat
o Menimbulkan pertanyaan apa dan siapa
o Dapat berupa kata “adalah” atau “ialah”
o Dapat disertai kata aspek (seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan) pada kalimat verba atau adjectiva dan modalitas (seperti ingin, hendak, dan mau) untuk menyatakan keinginan pelaku.
- Objek : Untuk predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
- Pelengkap : Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
- Keterangan : Unsur kalimat yang dapat diubah-ubah posisinya. Jika dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.
POLA KALIMAT :
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan
pola :
S-P
Contoh : Raja tidur
S-P-O
Shindong makan gorengan.
S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
S-P-K
JYJ konser di Tokyo Dome.
S-P-O-Pel
Yesung menamai kura-kuranya Ddangkoma.
S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Hangeng membuatkan semua member nasi goreng.
S-P-O-K
Eunhyuk minum susu strawberry setiap hari.
S-P-Pel-K
Semua member sedih ketika Kangin masuk militer
- MACAM MACAM KALIMAT
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua
unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan
salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan
unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.
Kalimat Tunggal
|
Susunan Pola Kalimat
|
Ayah merokok.
Adik minum susu.
Ibu menyimpan uang di dalam laci.
|
S-P
S-P-O
S-P-O-K
|
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua
pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:
a. Sebuah kalimat
tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu
membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang sudah ada.
Misalnya:
Anak itu
membaca puisi. (kalimat tunggal)
Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi.
(subjek pada kalimat pertama diperluas)
b. Penggabungan
dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua
atau lebih pola kalimat.
Misalnya:
Susi
menulis surat (kalimat tunggal I)
Bapak membaca koran (kalimat tunggal II)
Susi
menulis surat dan Bapak membaca koran.
Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat
dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat
majemuk campuran.
1) Kalimat majemuk
setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan
antara pola-pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri atas:
a. Kalimat majemuk
setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata tugas: dan, serta,
lagipula, dan sebagainya.
Misalnya:
Sisca anak yang baik lagi pula sangat pandai.
b. Kalimat majemuk
serta memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik, maupun.
Misalnya:
Bapak minum teh atau Bapak makan nasi.
c. Kalimat
majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi, melainkan.
Misalnya:
Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat pemalas.
2) Kalimat majemuk
bertingkat
Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal,
bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak
kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau
dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya:
a. Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati subjek.
Misalnya:
Diakuinya hal
itu
P S
Diakuinya bahwa
ia yang memukul anak itu.
anak
kalimat pengganti subjek
b. Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat.
Misalnya:
Katanya begitu
Katanya bahwa
ia tidak sengaja menjatuhkan gelas itu.
anak
kalimat pengganti predikat
c. Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek.
Misalnya:
Mereka sudah
mengetahui hal itu.
S P O
Mereka
sudah mengetahui bahwa saya yang mengambilnya.
anak
kalimat pengganti objek
d.Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan.
Misalnya:
Ayah pulang malam
hari
S P K
Ayah pulang ketika kami makan malam
anak
kalimat pengganti keterangan
3) Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil
perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya
terdiri atas tiga pola kalimat.
Misalnya:
Ketika ia duduk minum-minum,
pola atasan
datang seorang pemuda
berpakaian bagus,
pola bawahan I
dan menggunakan kendaraan roda empat.
pola bawahan II
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar