Rabu, 04 Juni 2014

Menghindari Kejahatan di ATM

Menghindari Kejahatan di ATM


Kasus pembobolan bank di Bali cukup banyak memakan korban. Bahkan wisatawan asingpun turut menjadi korban. Diduga para pelaku pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri menggunakan skimmer, sebuah alat pencuri data nasabah. Skimmer adalah alat verifikasi data saat pemilik kartu menjalani transaksi pembayaran. Saat kartu kredit digesek pada alat ini, maka seluruh data akan berpindah dan terekam. Satu skimmer bisa menyimpan data sampai 2.000 kartu.

Ironisnya, skimmer ternyata dijual bebas di sejumlah pusat perbelanjaan dengan harga Rp 1,5 juta. Modus operasi para pembobol bank yakni memasang skimmer di mulut ATM. Setelah data nasabah didapat, pelaku tinggal memasukkan ke dalam kartu ATM bodong. Selanjutnya mereka dengan leluasa menguras uang nasabah. Pencurian uang nasabah dengan skimmer sudah lama terjadi. Skimmer biasanya terletak pada slot tempat memasukkan kartu ATM. Pada slot itu ada lubang kecil tempat kamera tersembunyi yang dapat merekam aktivitas penarikan anda, termasuk ketika memasukkan nomor personal identification number (PIN).

Selain skimmer ada cara lain mencuri data-data nasabah yang disebut fishing. Para pelaku membuat situs palsu untuk memancing nasabah pengguna layanan internet banking. Para penjahat akan mengirim pesan elektronik (e-mail) yang seakan-akan datang dari operator bank. Isinya meminta Anda mengisi data-data kembali dengan alasan ada perbaikan sistem keamanan. Demi mendapat keungtungan degan cara singkat segala cara akan dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut. Sehingga banyak cara yang bisa dilakukan khususnya untuk membobol ATM korbannya.

Selain hal di atas masih banyak lagi cara – cara curang yang dilakukan oleh si pembobol salah satu modus operandinya dilakukan dengan cara membobol user ID atau data nasabah. Selanjutnya tersangka melakukan pengacakan password nasabah dengan menggunakan data-data pribadi para korban. Setelah berhasil menemukan password, uang nasabah yang tercantum di usser ID itu dipindahkan ke beberapa rekening penampung, dan selanjutnya uang yang berhasil dicuri digunakan untuk kepentingan pribadi. "Tersangka juga melakukan konfigurasi pin ke password dengan menggunakan data-data lahir nasabah, yang dilakukan untuk menggunakan pembobolan karena umumnya nasabah bank menggunakan tanggal lahir sebagai nomor pin atau password ID di layanan internet banking. Ini mempermudah pelaku untuk masuk ke rekening nasabah dan melakukan pemindahbukuan.

Cara lain lagi yang biasanya digunakan dalam beraksi tersangka sengaja menempelkan stiker berisi nomor telepon miliknya dan selanjutnya memasukan plat plastik pada lubang tempat memasukan kartu ATM agar kartu ATM nasabah tidak bisa keluar. Saat para nasabah panik dan menghubungi nomor hotline tersebut, tersangka yang berpura-pura sebagai petugas teknisi bank akan meminta para nasabah memberikan nomor PIN kartu ATM mereka. Selanjutnya tersangka langsung menuju mesin ATM tersebut dan membongkar mesin ATM untuk mengambil kartu dan menguras uang milik para nasabah.

Teknologi yang digunakan para penjahat cyber semakin lama juga semakin canggih. Tak ayal, pihak perbankan pun harus memiliki sistem keamanan yang kuat untuk menghadangnya. Meski demikian, untuk terhindar dari tindak kriminal ini juga diperlukan peran aktif nasabah.
Simak 6 kiat untuk menghalau aksi pembobolan rekening ini menurut M. Salahuddien, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII):

1. Gunakan hanya kartu chip. Kalau bank Anda belum memberikan kartu chip, Anda bisa minta ganti dan jangan menggunakan untuk transaksi sebelum diganti. Aturan Bank Indonesia (BI) yang baru, sejak Januari 2010 kartu yang resmi dan boleh digunakan hanya kartu jenis chip.

2. Lindungi kode 3 angka (CVV2) di belakang kartu Anda. Kecuali untuk otorisasi transaksi online, kode itu tidak akan pernah digunakan untuk transaksi konvensional di mesin ATM, atau di counter EDC merchant. Tutup 3 angka di belakang kartu itu dengan sticker, selotip apa saja yang tidak transparan.

3. Ubah PIN Anda sesering mungkin. Parameternya sederhana, ketika Anda cukur rambut, ganti kaos kaki (karena mulai bau), atau ganti sikat gigi (karena sudah mulai kusut) atau setiap kali cek angin ban kendaraan, itulah saatnya mengganti PIN kartu ATM Anda. Misalnya di pom bensin, biasanya sekarang ada mesin ATM, Anda bisa mengganti PIN ketika sedang transaksi pembelian BBM.

4. Jangan pernah memberikan informasi pin dan data pribadi yang biasa digunakan untuk otorisasi perbankan kepada siapapun dengan alasan apapun termasuk pada customer service bank.

5. Berhati-hati apabila menerima tawaran dari telemarketing. Jika menerima tawaran marketing seperti jadi member sebuah jaringan hotel atau belanja murah di jaringan supermarket dan meminta data pribadi seperti rekening yang anda gunakan, jangan langsung percaya dengan tawaran seperti itu, karena biasanya persetujuan yang anda berikan akan diterjemahkan sebagai kesediaan untuk melakukan auto debet terhadap account anda.

6. Awasi terus keberadaan kartu Anda ketika berada di counter merchant. Jangan biarkan kartu itu dibawa kemana-mana dan digesek ke mesin yang berbeda berkali-kali. Lebih baik Anda membatalkan transaksi dan tidak usah menandatangani apapun dan laporkan ke bank penerbit apabila curiga dengan kondisi di suatu counter merchant. Awasi juga kondisi mesin EDC, apakah nampak ada perangkat tambahan atau sambungan kabel tambahan yang mencurigakan. Tapi ini perlu pemahaman teknis, pengguna awam biasanya tentu akan sulit membedakan. Kita harus ingat, begitu kita gesek kartu itu, maka semua informasi penting akan tercatat oleh mesin EDC dan sebagian bahkan di print out. Seperti nama, nomor kartu dan tanggal masa berlaku (kadang kala tanggal mulai menggunakan). Seseorang tidak perlu punya ingatan super untuk menghapal deretan kode angka yang tertera di kartu. Kalau Anda lengah cukup banyak waktu bisa digunakan pelaku untuk mencatat informasi itu (thrasing). Bahkan mereka bisa saling kerja sama misalnya berdua, satu orang sengaja mengalihkan perhatian Anda dan satunya yang membawa kartu mencatat atau bahkan menggesekkan kartu anda ke mesin skimming yang tidak terlihat.

CONTOH SKIMMER 

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar