Eskimo adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang-orang yang menghuni daerah kutub bumi. Keberadaan mereka tersebar di sebagian besar daerah Siberia (Rusia), Alaska (Amerika Serikat), Kanada, dan Greenland. Saat ini tercatat ada dua suku bangsa Eskimo yang menghuni kawasan-kawasan tersebut. Mereka adalah suku Inuit dan Yupik. Nah teman-teman, mari kita mengenal mereka lebih dalam lagi.
Suku Inuit tinggal di wilayah utara Alaska, Kanada, dan Greenland. Sementara suku Yupik menghuni daerah sebelah barat, selatan, dan sepanjang teluk Alaska serta di daerah timur jauh Rusia. Masing-masing suku, baik Inuit dan Yupik, memiliki budaya, bahasa, serta tradisinya sendiri-sendiri. Akan tetapi, bagi para ilmuwan, bila diperhatikan secara saksama, keduanya memiliki beragam kesamaan. Kesamaan itu misalnya terletak pada ciri-ciri tubuh serta mata pencaharian dan keseniannya. Berdasarkan pada kesamaan-kesamaan tersebut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa suku Inuit dan Yupik memiliki nenek moyang yang sama.
Indian
Selama ini, para ilmuwan memperkirakan nenek moyang bangsa Eskimo adalah suku Indian atau penduduk asli Benua Amerika. Dugaan ini didasarkan pada kesamaan ciri-ciri tubuh keduanya. Orang-orang Eskimo memiliki bentuk tubuh, warna rambut, kulit serta bola mata yang relatif sama dengan orang Indian.
Menurut Tom Gilbert, ilmuwan dari University of Copenhagen, Denmark, ada tiga teori untuk mencari tahu nenek moyang bangsa Eskimo. Khususnya, untuk orang-orang Eskimo yang tinggal di wilayah Alaska, Kanada, dan Greenland.
Teori pertama berbunyi, orang Eskimo adalah keturunan suku Indian yang telah menetap di daerah Amerika bagian utara sejak 14.350 tahun lalu. Sementara teori kedua menyatakan bahwa orang Eskimo datang dari wilayah di Siberia, Rusia. Kebenaran teori kedua ini masih diragukan karena belum ditemukan bukti-bukti yang kuat. Nah, teori ketiga menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Eskimo kemungkinan berasal dari Benua Asia.
Penemuan Rambut
Gilbert meyakini kebenaran teori ketiga. Keyakinannya itu didasari pada penemuan gumpalan rambut yang telah membeku. Gumpalan rambut itu ditemukan di Disko Bay, daerah sebelah barat daya Greenland, tahun 1980-an. Penemuan ini kemudian diteliti oleh Gilbert beserta tim peneliti dari Center for Ancient Genetics, Denmark.
Setelah bertahun-tahun diteliti, Gilbert beserta timnya memecahkan misteri gumpalan rambut tersebut. Menurut mereka, rambut itu milik seorang pria yang hidup pada zaman 4.000 tahun lalu. Dari sejumlah tes yang dilakukan, gumpalan rambut itu mirip dengan rambut etnis Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar