http://id.wikipedia.org/wiki/AztekSuku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur.
Suku yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan latex, sumurnya yang disebut "cenotes". Cara mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya menggunakan gambar dan simbol, yang disebut "glyph". Ada dua macam glyph: yakni yang menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan, dan tipe yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya. Misalnya kata "balam: jaguar", digambarkan dengan kepala binatang tersebut, atau dengan tiga suku kata "ba"-"la"-"ma" yang terdiri dari tiga gambar sejenis mangkok/tempurung. Suku ini juga mengenal kecantikan seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan memiliki tulang dahi yang rata.
Legenda
Aztek merupakan satu dari beberapa kebudayaan, yang disebut secara umum sebagai "nahuas" mengikut bahasa mereka. Ketika kaum Aztek sampai ke lembah Anahuac, mereka dianggap oleh nahuas lain sebagai yang paling tidak berperadaban, jadi mereka memutuskan untuk belajar, dan mengambil dari kaum- kaum lain, mereka banyak belajar dari Toltec tua (yang sering dikelirukan dengan kebudayaan Teotihuacan yang lebih tua. Kaum Aztek menggabungkan beberapa tradisi dicampurkan dengan tradisi mereka sendiri. Karena itu mereka mempunyai beberapa mitos penciptaan, satu darinya menggambarkan empat era sebelum dunia sekarang, kesemuanya berakhir dengan malapetaka. Era kelima akan kekal disebabkan pengorbanan hero kepada matahari. Dongeng ini dikaitkan dengan kota tuaTeotihuacan, yang telah musnah ketika kaum Aztek tiba. Mitos yang lain menggambarkan dunia sebagai ciptaan dewa kembar, Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl. Tezcatlipoca kehilangan kakinya dalam proses ciptaan dunia dan semua gambaran dewa ini menggambarkan Tezcatlipoca tanpa kaki dan menampakkan tulang. Quetzalcoatl juga dikenali sebagai Tezcatlipoca Putih.
Menurut legenda, mereka mengembara ke Lago de Texcoco di Meksiko Tengah dari suatu tempat di utara yang dikenali sebagai Aztlán. Mereka dipandu oleh dewa merekaHuitzilopochtli. Ketika mereka tiba di sebuah pulau di tengah danau, mereka melihat burung elang memakan seekor ular ketika bertengger di atas kaktus nopal, gambaran yang sesuai dengan ramalan yang menyuruh mereka membuat pemukiman baru di situ. Kaum Aztek membuat kota mereka yang dikenal sebagai Tenochtitlan. Tempat tersebut, pada masa sekarang merupakan pusat kota Meksiko. Burung Elang legendaris itu pun juga terdapat dalam bendera Meksiko.
Kalender Aztec
merupakan kalender tua dengan dua sistem. 11 Januari 1325, Mexico City yang kini menjadi ibukota Meksiko, dibangun oleh raja terakhir Dinasti Aztec. Aztec adalah salah satu di antara suku-suku bangsa kulit merah Amerika Selatan yang datang ke Meksiko pada abad ke-12. Kehidupan bangsa Aztec berpusat pada pertanian. Namun pada abad ke-16, bangsa Spanyol datang ke Meksiko untuk menancapkan imperialismenya di kawasan itu. Bangsa Aztec melakukan perlawanan dan terjadilah pertempuran di antara keduanya yang dimenangkan oleh Spanyol. Sejak saat itu, jutaan orang Spanyol berdatangan ke Meksiko dan tinggal di sana, sementara bangsa Aztec tersingkir dan akhirnya punah.
Namun, bangsa aztec tidak punah tanpa jejak. banyak peninggalan yang menakjubkan yang lahir di zaman peradaban bangsa aztec, salah satunya yaitu suatu sistem kalender bangsa Aztec, kalender tua dengan dua sistem.
Kalender batu Aztec, di ukir dari potongan batu gunung dengan berat lebih dari 22 metric tons, gambaran dewa matahari di bagian tengahnya menggambarkan masa lalu dan masa kini.
Para dewa matahari di kelilingi oleh beberapa bagian cincin, beberapa di antaranya berhias tulisan yang menunjukkan bagian dari perputaran waktu bangsa Aztec.
Kalender Aztec, sistem pengukuran waktu yang di gunakan bangsa Aztec yang menguasai daerah tengah sampai selatan Meksiko pada abad 15 sampai awal abad 16. Kalender bagi bangsa Aztec merupakan pusat dari sistem yang rumit untuk acara keagamaan dan acara lainnya termasuk untuk ritual perang dan pengorbanan manusia. Sebagai masyarakat agraris, mereka percaya bahwa ritual dan acara keagamaan dapat memastikan tetap langgengnya proses alam yang berujung pada suburnya tanah pertanian mereka, karena adanya matahari yang bersinar tiap hari dan kembalinya musim hujan.
Masyarakat Aztec menggunakan dua macam sistem kalender, satu kalender dengan putaran waktu 260 hari dan satu kalender lainnya dengan 365 hari.
Kalender 260 hari, di kenal sebagai tonalpohualli (menghitung hari), adalah penanggalan keramat yang biasanya di gunakan oleh para pendeta untuk memprediksikan masa depan. Kalender ini terbagi menjadi 20 periode, masing-masing periode terdiri dari 13 hari. Tiap periode memiliki nama sendiri.
Pada tulisan Aztec (hieroglyphs), tiap periode di tandai dengan sebuah simbol seperti air, kelinci atau pisau batu. Untuk menghitung hari pada tiap periode, mereka mencatatnya dengan menambahkan titik pada hieroglyph untuk tiap hari yang lewat.
Pada kalender dengan sistem 365 hari, merujuk pada waktu yang butuhkan oleh bumi untuk sekali mengitari matahari. Di kenal sebagai xiuhpohualli (untuk menghitung hari dan bulan) atau xihuitl (untuk menghitung tahun), sistem ini di gunakan untuk kepeluan upacara keagamaan yang penting dan kepentingan pertanian seperti waktu tepat bercocok tanam atau saat untuk menuai. Tiap tahun terbagi atas 18 periode, tiap periode terdiri dari 20 hari 5 hari terakhir di anggap sebagai hari yang berbahaya atau hari yang tidak baik. Tiap periode memiliki festival dan perayaan sendiri, biasanya berdekatan dengan acara tahunan yang terkait dengan pertanian. Seperti halnya sistem kalender 260 hari, tanggal di beri tanda dengan huruf dan titik.
Tahun di tandai dengan gambar sepasang tanda dari 4 simbol—kelinci, bambu, rumah dan pisau batu—dengan 1 sampai 13 titik. Untuk menghindari kebingungan antara hari dan tahun, simbol untuk tahun di lingkari dengan tanda bujur sangkar, sementara untuk hari di biarkan tetap terbuka. Dengan sistem ini, bangsa Aztecs memiliki 52 nama untuk tahun yang berbeda. Tiap 52 tahun berakhirnya kedua sistem kalender tersebut di samakan ulang dan menandai berakhirnya 1 abad bagi bangsa Aztec.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar